“Semua pria tidak ada bedanya, tidak ada bedanya aku tinggal di manapun maka luka itu tetap tinggal padaku. Mungkin sebuah takdir, aku tidak punya pilihan lain. Aku akan terus menunggu, entah sampai lelah. Entah walau tak kunjung datang. Tidak ada cinta sejati di duniaku. Aku terlahir dengan garis takdir untuk selalu terluka, dan berada di bawah pijakan kaki para pria berkuasa. Aku Kirana, dan tempatku selalu di bawah. Kisahku begitu memilukan, ambisi menguasai jiwaku. Tataplah aku dan lihat lukaku! Mereka yang bilang hidup adalah sebuah pilihan, dan ini adalah pilihanku. Atau lebih tepatnya aku tidak memiliki hak untuk menentukan pilihan itu dan terpaksa memilih ini sebagai satu-satunya pilihan.”
Kirana kembali rebah memunggungi Ali, wanita itu mengukir senyum pada bibirnya. Ali benar-be
