“Aku akan pergi setelah kamu mengatakan yang sebenarnya!” Serunya seraya mencekal lengannya. Pria itu menahan Kirana untuk tetap tinggal di ruangan utama. “Jawab Kirana!” Bentak Redy padanya. Kirana menggelengkan kepala, wanita itu tersenyum tipis melihat wajah Redy begitu frustasi karena dia tidak menjawab pertanyaan darinya. “Om, Kirana ingin istirahat dulu. Tubuh Kirana sangat lelah sekali.” “Kamu sakit?” Kejar Redy seraya meraih tubuh Kirana ke dalam pelukan. Pria itu memeluknya erat sekali. “Kirana nggak sakit, Kirana baik-baik saja. Om cemas dengan keadaan Kirana? Apa Om sudah merubah keputusan? Apakah kita bisa bersama seperti dulu? Apakah Om sayang dengan Kirana? Jika Kirana bisa lepas dari Ali, apakah kita bisa membina hubungan serius?” Kirana melelehkan air matanya seraya meny