Di tempat lain. Di jalan menuju dapur istana. Faguni sedang berjalan di belakang Mahesa sambil menatap punggungnya yang terlihat sangat gagah dan Faguni tiba-tiba tersenyum sendiri, ketika membayangkan sang pemilik punggung itu tersenyum dan senyuman itu telah membuat dirinya lupa dengan keadaan saat ini. "Tuan Mahesa! Walau hanya bisa melihat punggung anda dari belakang, tapi anda masih terlihat sangat luar biasa. Apalagi jika anda berbalik untuk melihat ke arahku dan … Ahhh! Tersenyum padaku, itu pasti sangat luar biasa," gumam Faguni di dalam hatinya sambil tersenyum sendiri dan dia terus berjalan tanpa dia sadari, dia pun menabrak sesuatu yang keras seperti sebuah dinding yang terbuat dari batu. "Aduh!" Teriak Faguni yang secara refleks karena dia merasa sangat terkejut.

