Saat Adhisti melihat orang yang tidak dia sengaja tabrak adalah ibu suri. Secepatnya Adhisti langsung mundur beberapa langkah darinya. "Ibunda … Ah … Iya! Ibu suri! Kenapa ibu suri bisa berada di belakang aku?" Tanya Adhisti sambil tersenyum dengan terpaksa dan tangannya terus mengusap dadanya, karena saat ini detak jantungnya berdetak sangat cepat, karena dia merasa sangat bersalah, sudah menabrak ibu suri. Sedangkan ibu suri. Dia menatap tajam Adhisti dan napasnya terdengar sangat berat, karena dia harus menahan amarahnya sendiri. "Kamu! Kamu … Kenapa kamu berlari sembarangan di sini? Apakah kamu tidak melihat diri kamu … Kalau … Kalau kamu bukan lagi anak kecil, Adhisti!" Teriak ibu suri sambil mengusap dadanya, agar dia bisa sedikit lebih tenang Karena saat ini, api

