Saat tuan perdana menteri masih tetap mempertahankan ketenangannya seolah dirinya terlihat masih baik-baik saja. Namun, gerakan tubuhnya terutama tangan dan keringat yang mulai membasahi dahinya, tidak bisa dia sembunyikan jika dirinya merasa sangat gugup. "Aku harus tenang! Harus! Agar Aryasetya tidak mencurigai aku!" Gumamnya yang terus memberi semangat kepada dirinya sendiri. Sedangkan Aryasetya dan Adhisti terus mengawasi segala pergerakan yang dia lakukan dan itu sudah menunjukkan jika dirinya sedang gugup dan tidak baik-baik saja. Sehingga Aryasetya tersenyum tipis saat melihatnya. "Hummm! Mau sampai kapan kau akan terus bertahan seperti itu, Buntala!" Gumam Aryasetya yang menatap tuan perdana menteri tanpa mau mengalihkan pandangannya sama sekali. Hingga, tidak lam

