Belum sempat mengeluh, sudah terintimidasi.

1153 Kata

Saat sudah sampai di depan pintu aula utama di dalam kediaman pribadi Aryasetya. Secepatnya, Dewi Widuri mengubah ekspresi wajahnya yang tadinya sangat arogan berubah menjadi ekspresi sedih. Membuat pelayan yang ada di belakangnya langsung terkejut ketika melihat perubahan yang sangat cepat itu. "Itu! Apakah itu benar Yang Mulia selir pertama?" Gumamnya yang masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Hingga dia pun memastikan dirinya, jika dia sedang tidak salah melihat. Sampai-sampai dia menggosok matanya hingga terasa perih, karena dia yakin jika itu memang bukan halusinasinya. "Benar! Itu benar-benar Yang Mulia selir pertama dan dia benar-benar hebat dalam mengatur ekspresi wajahnya. Bahkan dengan waktu sesingkat ini, dia bisa mengubahnya tanpa membutuhkan wakt

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN