Saat Mahesa baru selesai bicara di dalam hatinya. Tiba-tiba saja. Mahesa pun terkejut, karena selir kedua sudah ada di sebelahnya dan dia tersenyum sambil menatap ke arahnya. "Tuan, kenapa lama sekali? Keadaan tuan bagaimana? Apakah tuan baik-baik saja?" Tanyanya sambil tersenyum lembut saat melihat Mahesa yang terlihat baik-baik saja dan dia belum menyadari jika di depannya ada orang lain berdiri diantara mereka berdua. Mahesa pun melotot dan tiba-tiba mulutnya terasa kaku dan tenggorokannya seperti sulit untuk mengeluarkan suara. "Ah … Itu … Itu …." Mahesa hanya bisa menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dengan terpaksa. Membuat selir kedua merasa lega saat melihatnya. "Oh! Syukurlah kalau tuan baik-baik saja! Tadi aku … Sempat merasa sangat khawatir, karena tuan

