"Guni!" Panggilnya sambil berlari ke arah Faguni melewati semua orang yang ada di depannya dan seketika, semua mata tertuju ke arahnya saat itu juga.
"Itu! Beliau itu adalah …." Dua pengawal itu saling menatap satu sama lainnya, karena dia tidak percaya, jika yang baru saja melewati dirinya adalah permaisuri yang sempat mereka remehkan.
"Dia … Apakah dia permaisuri?" Bisik salah satu pengawal kepada rekannya.
Rekannya pun menganggukkan kepalanya.
"Sepertinya itu benar adalah beliau! Lihat saja, dari pakaian dan mahkota yang di gunakan, seperti dia beliau memang Yang Mulia permaisuri," jawabnya dengan sangat yakin.
Membuat pengawal yang tadi bertanya pun langsung gemetar ketakutan.
"Kalau benar pelayan rendahan itu adalah pelayan pribadi Yang Mulia permaisuri seperti yang
