"enghh..." Alisa mendesah pelan saat suaminya meninggalkan bekas kepemilikan dileher putihnya. Rehan yang mendengarnya tentu saja semakin semangat mengukir tanda kepemilikannya. Bagaimanapun juga Rehan tidak ingin istrinya dipuaskan oleh laki-laki lain. "Apakah aku cukup bagus?" Bisik rehen tepat di telinga Alisa. Alisa yang merasa geli dan malu tentu saja bergerak dengan refleks, namun berbanding dengan refleksnya, reflek Rehan lebih baik. Rehan menghentikan gerakannya dan menatap ke arah istrinya, dirinya benar-benar akan belajar melakukan yang terbaik jika memang tehniknya kurang bagi istrinya. "Jangan tanya seperti itu, itu memalukan." Balas Alisa malu-malu dengan wajah yang sudah memerah penuh. Melihat hal itu tentu saja Rehan tertawa pelan, Rehan mulai melepas pakaian Alisa sat