Siapa bilang kalau pacaran satu rumah bisa berduaan tanpa ada yang mengganggu? Awalnya Arsel berpikir kalau pacaran di rumah bisa nempel terus, tetapi orang tuanya seolah tidak mengizinkannya. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, Arsel dan Ara berada di ruang keluarga untuk menonton televisi. Sebenarnya bukan untuk yang sebenarnya nonton karena mereka memikirkan cara untuk merapatkan tubuh satu sama lain. Jari jemari Arsel merayap di sofa ingin menuju paha sang kekasih, tetapi terhenti saat Ibunya berteriak dari dapur. “Arsel, kamu mau dibuatkan kopi apa enggak?” tanya Joda. “Iya,” jawab Arsel. Setelahnya cowok itu kembali merayapkan tangannya ke paha Ara. “Ekhem.” Suara deheman terdengar membuat Arsel dan Ara menatap ke sumber suara. Arman tengah membaca koran sambil menutu

