Perahu semakin lama semakin tidak terkendali. Alfath dan Ara saling berpelukan karena Alfath ingin menenangkan Bu Ara. Bayangkan saja bagaimana sekarang perasaan Arsel. Cowok itu sangat cemburuan meski dengan anak kecil. Sekarang Arsel sedang sakit, badannya tidak enak dan mau mual, tetapi harus menyaksikan kekasihnya dipeluk oleh Alfath. Arsel melepas paksa tangan Alfath dari tangan Ara. “Gak usah pegang-pegang pacarku!” titah Arsel. “Aku sama Bu Ara itu saling melindungi. Aku juga bukan Om Arsel yang gak peka saat ceweknya takut,” jawab Alfath setengah berteriak karena perahu semakin tidak terkendali. “Gak usah sok me– hmphhh—” Ucapan Arsel terhenti saat ada cairan dari perutnya yang mendesak ingin dikeluarkan. Arsel langsung menutup bibirnya biar tidak muntah di sini. “Mas-mas,

