Malam ini merupakan malam yang melelahkan bagi Ara. Pasalnya sejak pagi sampai malam dia tidak berhenti menyalami orang-orang yang memberikannya selamat. Namun semua rasa lelah itu terganti saat sudah berada di kamar bersama Arsel. Saat ini Arsel menjatuhkan tubuh Ara ke ranjang yang sangat empuk, perempuan itu menatap wajah Arsel yang berada di depannya. Ara menjadi saksi bagaimana wajah Arsel dari kecil sampai sekarang. Tidak ada perubahan yang signifikan, Arsel tetap ganteng sama seperti dulu. Bahkan saat kuliah, Ara sering pamer ke teman-temannya kalau dia mempunyai Kakak ganteng. Namun, siapa sangka kalau si ganteng itu kini menjadi milik Ara. “Mas, apa yang akan kita lakukan di sini?” tanya Ara kepada Arsel. Ara melirik ke sekelilingnya yang dipenuhi oleh lilin elektrik, pun deng

