Malam ini Ara tidur dengan perasaan gelisah, perempuan itu bergerak-gerak tidak nyaman karena Ibunya memeluknya sangat erat, padahal Ara berniat kabur untuk menyelinap masuk ke kamar Masnya. Ara mengangkat sedikit tangan Ibunya, tetapi Joda malah membuka matanya. “Ara, kenapa?” tanya Joda. Ara gelagapan, “Tidak, Bu. Hanya mau menggerakkan tubuh,” jawab Ara. “Tidurlah cepat, Ara. Besok hari pertama kamu bekerja di kantor Arsel. Kalau terlambat nanti kamu dipecat,” ucap Joda seraya bercanda. Ara mengangguk, gadis itu pura-pura memejamkan matanya. Joda kembali tertidur, dalam sekejap perempuan dua anak itu mendengkur halus. Ara membuka sebelah matanya untuk melirik Ibunya. Ara langsung mengangkat tangan Ibunya perlahan dan meletakkan ke perut Ibunya. Setelahnya Ara bersiap kabur. “Ara

