43. Peringatan

1951 Kata

Happy Reading “Jam pulang kerja nanti, tunggu di parkiran,” ujar Sean sembari membelakangi Oceana. “Sekarang kamu boleh keluar.” “Hah?” Oceana mengerjapkan matanya beberapa kali, apa Sean baru saja mengusirnya? Oh tidak, dia tak percaya ini! Sean berbalik menatap Oceana. “Kamu nggak dengar?” tanya Sean saat melihat Oceana tidak bergeming sedetik kemudian Sean menyeringai seraya menaikan alisnya. “Ah, atau kamu mau aku cium lagi?” Mendengar itu, Oceana sontak melototkan matanya. Oh no. “Dih dasar m***m nyebelin!” ujar Oceana sembari menghentakkan kakinya lalu kemudian bergegas pergi dari ruangan rapat dengan penuh kekesalan. Ah s**l, Sean itu maunya apa sih, sudah menciumnya, bersikap sok manis lalu ujung-ujungnya dia malah mengusirnya keluar. Hah, menyebalkan sekali bukan?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN