Bab 23

986 Kata

PART 23 Nia menghela napas sebentar sebelum akhirnya tubuhnya bergerak turun dari mobil. Matanya menjelah menatap rumah yang sudah beberapa kali ia kunjungi dan ini mungkin kali pertama ia merasa gugup. Wanita mana yang tidak gugup saat kali pertama dipertemukan dengan keluarga calon suami. Apa lagi calon suaminya adalah pria ber-istri. Cap wanita tidak baik pasti akan melekat pada dirinya karena dianggap sudah merebut suami orang. "Ayo, masuk." Nia menoleh menatap Bima yang kini menampilkan ekspresi datar. Wajahnya tidak menampilkan ekspresi gugup atau takut yang biasa ditemui oleh pria yang akan membawa wanita lain dalam kehidupannya. "Bapak sudah pastikan kalau keluarga besar bapak dan ibu enggak ada yang bawa senjata?" Nia menatap Bima sangsi. Ini masalah hidup dan matinya. N

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN