Seminggu berlalu, kaki Andra yang sempat bengkak itu sudah kepes. Sudah bisa berjalan tanpa bantuan tongkat, tapi masih pincang masih belum bisa seperti sebelumnya. Sebelum berangkat ke kantor, dia akan menengok anaknya lebih dulu, lalu akan kembali lagi ke rumah sakit setelah pulang kantor. Hari-harinya hampir sama, dan sepertinya ini akan menjadi sebuah kebiasaan baru. Pagi ini, tiket penerbangannya ke Singapura sudah ada di tangan. Menahan untuk tak melihat keadaan Bulan dalam seminggu lebih ini sangat membuatnya tersiksa. Seandainya pengobatan di sini bisa menjanjikan seperti apa yang dia mau, dia memilih Bulan tetap ada di Indonesia. Tetap bisa ia temui kapan pun. Tapi apa pun itu, asal Bulan bisa sembuh, bisa tersenyum lagi padanya, itu tak akan masalah. “Om,” sapanya pada Roger y