“Enggak, aku nggak mau kamu pergi.” Andra meraih kedua tangan Bulan, membawa dalam genggamannya, lalu menciumi tangan itu. Membiarkan ingus dan air matanya menetes di sana. Menatap wajah cantik istrinya yang masih saja menangis. Dia tau, cukup dan sangat tau jika Bulan terluka. Tapi dia harus gimana? Membungkuk, mengecup bibir Bulan, melumatnya sebentar. “Aku cinta sama kamu, Lan. Aku nggak mau kamu pergi. Aku mau, kamu ada di sisiku, selamanya. Aku cinta banget sama kamu. Aku sayang ….” Kembali ia meraih tubuh Bulan, memeluknya sangat erat. Bulan terisak di dalam dekapan. Merasakan hati yang kian terasa semakin perih. “Tapi aku sakit, kak … aku nggak kuat kalo kakak giniin terus-terusan.” “Enggak, Lan, aku nggak balikan lagi sama Nanda. Aku—” “Aku nggak bisa, kak ….” Sela Bulan, memo