“Nggak, ah. Aku nggak mau panggil kakak ‘sky’. Itu nggak cocok banget sama kakak.” Bulan meletakkan gelas s**u di meja teras. Duduk di kursi sebelah Andra sembari menatap suami yang meniup kopinya. Andra menaruh cangkir kopi setelah menyeruputnya sedikit. “Mau panggil apa, emang?” Bulan tersenyum dengan kedua mata berbinar, malah terlihat mencurigakan. “Aku ada panggilan khusus buat kakak.” Satu alis Andra terangkat dengan sudut bibir yang terangkat juga. “Apa?” Bulan menutup mulut yang tertawa lebih dulu lalu melirik Andra dengan kedua mata berkedip-kedip. “Pu-pa.” “Hah?” pekik Andra heran. Kedua mata berkedip beberapa kali mengingat kata ‘pupa’. “Kenapa pupa? Emang apa artinya?” Bulan meraih gelas susunya lebih dulu, meminumnya sedikit. “Pupa itu artinya uumm, kepompong. Hihihi …