83

1043 Kata

Dimas mendekati Meta, istrinya yang terkulai lemas di brankar ranjang ruang rawat inap. Wajahnya yang cantik tercetak jelas sangat alami. Ini yang membuat Dimas jatuh cinta begitu cepat pada Meta. Meta yang usianya lebih tua. Tetapi memiliki pesona berbeda dengan wanita yang ia temui selama ini. Meta yang dingin, cuek dan apa adanya. Kalau Meta bisa luluh hatinya, itu merupakan poin penting untuk Dimas. Sudah seharusnya Dimas juga mencintai Meta semakin tulus. Dimas duduk di tepi ranjang sambil menggenggam tangan Meta dengan penuh kasih sayang. Dimas terus menatap wajah cantik Meta dan menunggu sadar. Kata dokter, Meta sebentar lagi akan sadar. Dimas cukup menunggu saja. Dimas tidak mau melewatkan moment ini. Benar saja, kelopak mata Meta mulai bergerak. Walaupun kedua bola mata itu be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN