Om Herma tersenyum smirk dan tawanya begitu siniss sekali kepada Dimas. "Perlu aku jelaskan dengan gamblang?" tanya Herman begitu nyinyir sekali. "Om ... Sebenarnya keinginan Om itu apa? Kenapa Om dan Meta tidak mengambil jalan tengah saja?" tanya Dimas lagi dengan suara begitu tenang. "Kamu sedang mengajariku? Hah? Kamu itu anak kemarin. Kamu gak akan tahu, masalah apa yang terjadi di keluarga Meta," jelas Om Herman penuh penekanan. "Terserah Om Herman saja. Dimas hanay mau bekerja dengan baik dan tenang. Kalau Om Herman mau melakuka sesuatu, silahkan saja," jelas Dimas lagi. Dimas segera pergi dari hadapan Om Herman dan keluar dari gedung kantornya. Ia masuk ke dalam mobil dan memilih kembali ke kostnya. Mungkin saja otaknya bisa lebih tenang di sana. Mobil ssudah parkir di depan r