77

729 Kata

Herman duduk di kursi makan. Tangannya masih memegang gelas kecil yang berisi minuman haram. Minuman yang selama ini menemani hidupnya saat ia sedang kalut. Herman sendirian. Ia meninggalkan Sekar yang masih lelap dalam tidurnya di tengah hari ini. Entah berapa kali, Herman menggagahi Sekar sepanjang malam hingga siang ini. Tubuh Sekar yang kecil dan langsing benar -benar lemas dan tak berdaya. Herman mengangguk -anggukkan kepalanya pelan menatap ke arah depan. Jajaran makanan di depan yang enak dengan aroma wangi lezat sama sekali tidak membuat ia bergerak ingin mengambil lalu menikmatinya. "Maaf Tuan, ada tamu di depan," ucap salah satu asisten yang baru saja membukakan pintu depan dan menerima tamu asing yang mencari Herman. "Siapa?" tanya Herman sambil mengangkat wajahnya. "Saya k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN