78

517 Kata

Hawa di dalam kamar hotel itu memang sejuk, tapi aura hangat menggelora karena pergulatan cinta yang panas antara Meta dan Dimas. Dimas sudah berhasil mengungkung tubuh Meta yang mungil di abwah tubuh kekarnya. Keduanya sudah polos tanpa sehelai benang dan saling mencumbu penuh hasrat. Ini masih awalan. Dimas sengaja membuat Meta semakin tak bisa bergerak dan tak menyesalinya telah menyerahkan keperawanannya pada dirinya. "Kamu siap sayang ..." bisik Dimas pada Meta. Meta mengangguk lemah sambil memejamkan kedua matanya. Tadi pagi ia sempat merasakan dan itu sakit sekali. Kali ini rasa sakitnya pasti akan sama atau bahkan lebih sakit lagi. Perlahan, Meta membuka kedua pahanya dengan lebar. Meta menggigit bibir bawahnya, saat Dimas menuntun ubi ungunya yang besar itu ke arah terumbu ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN