68. Memantau

1021 Kata

Sepotong red velvet menjadi pusat perhatian Zulla sedari sepuluh menit yang lalu. Tidak dimakan dan bahkan belum dia sentuh sama sekali. Zulla merasa canggung karena malu ketika ingat kejadian semalam saat Alfa melihatnya sedang di balkon kamarnya menikmati angin. Buat sebagian orang, memang hal itu bukanlah kejadian yang membuat malu. Tapi bagi Zulla, untuk gadis yang masih polos dan belum punya pengalaman berhubungan seperti dia, hal itu menjadi sangat memalukan. Padahal, Alfa juga bisa saja. Dia aja nggak bisa makan sama mereka. "Saya ke toilet sebentar, Zul." pamit Alfa meminta izin terlebih dulu. Kepala Zulla yang sedari tadi sedikit menunduk, jadi mendongak melihat ke arah Alfa. Bibirnya menjawab iya, membiarkan kekasihnya ke belakang. Setelah Alfa benar-benar tak terlihat di dep

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN