Hati yang Tenang (Bang Ardi)

1419 Kata

Anneke POV Aku duduk termenung di kamar, hati ini penuh sesak, seperti ada beban yang tak bisa kulepaskan. Samuel, anakku satu-satunya, telah nekat pergi ke Medan untuk mengejar Amelia. Nafasku serasa terhenti setiap kali memikirkan keberaniannya atau mungkin kebodohannya meninggalkan diriku di sini , hanya demi wanita itu. Wanita yang sudah jelas menolaknya dan pergi meninggalkannya. Namun, di sela-sela amarahku, ada sesuatu yang membuat hatiku bergetar, rasa bersalah. Kata-kata tajam yang pernah kulemparkan kepada Amelia terngiang-ngiang di pikiranku. "Wanita jalang. Tante girang." Semua hinaan itu, yang keluar dari mulutku dengan penuh kemarahan, sekarang menjadi bayang-bayang yang menghantuiku. Bagaimana mungkin aku bisa berbicara seperti itu pada seseorang yang kuanggap bagaikan a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN