Siang itu Fikar dibuat heran dengan sosok Sabina yang berdiri di depan ruangan Almira dirawat. Sabina yang berdiri bak patung dengan membawa sebuah kotak abu-abu di tangannya. Entahlah, apa gerangan yang wanita itu lakukan. Yang pasti, Fikar mulai mendekati sosok itu. "Sabina," panggil Fikar setelah cukup dekat. Membuat Sabina lantas tersentak kaget. "Sedang apa di depan ruangan Almira?" tanyanya. "Aku ingin memberikan kotak ini padanya." "Kamu mengenal Almira, ya?" "Tidak," ucap Sabina sedikit ragu. "Hanya saja, Almira begitu baik pada keluargaku. Aku ingin membalas kebaikannya. Itu saja." Sabina tersenyum manis kemudian. "Memang apa yang Almira lakukan?" tanya Fikar. "Dia selalu berkunjung ke sebelah. Tempat keluargaku dirawat," jawab Sabina. "Eh? Jadi ruangan keluargamu bersebel