41. Fakta Berbalut Pilu

1330 Kata

Pria itu melangkah dengan pelan menuju suatu bangunan yang agung, yang tentram, serta damai saat berada di dalamnya. Mesjid. Bangunan yang dituju pria berkemeja gading itu. Langkahnya tampak gontai, menaiki anakan tangga demi tercapainya langkah menuju pintu utama mesjid. Sesampainya ia di sana, langsunglah kakinya meluruh ke bawah, tak kuasa lagi berpijak lebih lama. "Allah ...." lirihnya. "Subhanallah wa bihamdih. Astaghfirullah, wa atubu ilaih." Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya. Zharif. Sosok kuyu itu. Tak mampu lagi melakukan apa pun selain berserah hanya kepada-Nya. Pria itu menangkup wajah dengan kedua telapak tangan, sembari bibir tak hentinya berucap istighfar. Apa yang terjadi hari ini, sungguhlah tak pernah ia terka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN