"s**l!" Pria yang berada dalam mood terbawah itu berjalan dengan tidak sabaran menuju taksi. Baru saja pria itu tiba di Indonesia, sekitar jam delapan pagi. Harusnya semalam ia tiba, tetapi karena ada beberapa kendala yang berarti, membuatnya baru tiba di Indonesia pagi ini. Itulah yang membuat pria itu kesal tidak terkira. Zharif. Pria itu. Rahang tegasnya kini mulai ditumbuhi bulu-bulu halus. Hal tersebut menandakan bahwa ia tidak memiliki waktu untuk mencukurnya. Ah, terlalu sibuk ia dengan bisnisnya di negeri orang, sampai-sampai melupakan keadaan diri sendiri. "Ke perumahan Mawar, Pak," ucap Zharif kepada sopir taksi. Matanya sibuk menatap layar gawai, menuliskan beberapa pesan kepada sang istri. Setelah kembali lagi panggilannya tidak diangkat berkali-kali. "Ah, Rabbi," gumam Z