Bab 19 She Knows

1139 Kata

Pagi itu kantor dipenuhi suasana hangat, ucapan selamat masih mengalir untuk Gibran dan Nayla. Foto pertunangan mereka sudah tersebar di media sosial, wajah keduanya tampak serasi dalam balutan busana elegan. Semua orang melihatnya sebagai pasangan sempurna. Semua… kecuali satu orang. Nayla. Di balik senyumnya, Nayla menyimpan sesuatu. Malam tadi, setelah pesta usai, ia mengikuti Gibran yang ingin ke parkiran untuk mengambil ponsel yang tertinggal di mobil. Dari jauh, matanya menangkap pemandangan yang seharusnya tak pernah ia lihat—Gibran, calon suaminya, mencium seorang wanita lain. Bukan sembarang wanita, tetapi adiknya sendiri, yaitu Rania. Darahnya mendidih. Tangannya gemetar. Namun, Nayla bukan tipe yang menangis dan menyerah. Jika Gibran berani bermain, maka ia pun akan masuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN