Bab 29 Dinner Hell

1005 Kata

Mobil hitam Gibran berhenti di depan rumah besar dengan pagar putih tinggi. Hatinya masih terasa berat, bukan karena akan bertemu Nayla, tapi karena pikirannya terus melayang ke pertengkarannya dengan Rania semalam. Semua terjadi karena kelemahannya sendiri. Karena Nayla berhasil membuatnya berakhir di tempat tidur apartemennya. Pintu rumah terbuka, dan Nayla muncul dengan dress biru pastel, wajahnya manis dan lembut seolah tak pernah ada apa-apa. Senyumnya samar, bukan senyum yang memberi kehangatan, tapi cukup untuk membuat d**a Gibran terasa sesak. Gibran keluar dari mobil dan berjalan mendekat. “Sore, Nay.” Suaranya berat, nyaris serak. Nayla menatapnya sebentar, lalu tersenyum kecil. “Kamu datang tepat waktu.” Nada bicaranya tenang, sama sekali tak memberi tanda kalau semalam dia y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN