Bab 67 Cinta Sejati

1014 Kata

Malam semakin larut saat mobil mereka berhenti di pinggir pantai yang sunyi. Angin laut berembus lembut, membawa aroma asin dan suara ombak yang berkejaran di kejauhan. Di atas langit, bintang-bintang berkerlip samar, seperti ikut menyaksikan dua jiwa yang sedang mencoba membangun kembali sisa-sisa hidup mereka. Rania turun lebih dulu, melepas sepatunya dan membiarkan pasir dingin menyentuh kakinya. Ia berjalan pelan ke tepi air, membiarkan ujung gaunnya basah oleh sapuan ombak kecil. Gibran menyusul dari belakang, membawa jaket hitamnya dan menyampirkannya ke bahu Rania tanpa sepatah kata pun. “Dingin?” tanyanya lirih. Rania menatapnya sebentar, lalu menggeleng. “Enggak. Aku cuma… ngerasa aneh. Tenang, tapi juga takut. Kayak semua yang terjadi tadi bukan nyata.” Gibran berdiri di sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN