Happy Reading ***** Sudah 5 jam berlalu, Sejak Arvind kembali dari rumah Daila. Meski waktu sudah menunjukan lewat tengah malam, ia sama sekali tak berniat beranjak dari tempat duduknya. Pandangan terlihat kosong, meski matanya tertuju pada gelapnya hutan disisi belakang basecamp. "Vind, kenapa?" Panggil seseorang yang tiba-tiba datang. Arvind tersentak, seakan tersadar dari sesuatu. "Gimana Roni?" Bukanya menjawab, Arvind mengalihkan pertanyaan tentang keadaan anggotanya yang terluka karena teetembak. "Udah bisa pulang besok, cuma nggak boleh banyak gerak dulu." Jawab Robert, pria yang tempo hari mendapat goresan katana Dafhin, diperut dan didadanya. Yah, goresan Dafhin memang tak dalam, jadi ia hanya mendapat jahitan diluka itu. Beberapa saat, keadaan menjadi hening. Arvind dan