Happy Reading ***** Tok.. Tok.. Tok.. "La, kamu kenapa?" Daila meneguk ludahnya susah payah. Sialan, sekarang apa yang harus Daila lakukan. Dafhin menggerakkan kepalanya, mengode Daila untuk segera menjawab. Tok.. Tok.. "La," "Eh, enggak papa, kok Ma." Teriak Daila menjawab Mamanya. "Tapi mama tadi kayak denger suara cowok." Daila membulat kan matanya untuk kesekian kalinya. Mamanya tau? "Gimana?" Tanyanya pada Dafhin hanya dengan gerakan mulut, tanpa suara. Dan Dafhin hanya menggedikkan bahunya acuh. Bangsat! Bisa-bisa Dafhin, Argh. Daila hanya bisa menggigit bibir bawahnya, cemas. Lain halnya dengan Daila yang cemas, Dafhin malah bersikap sangat santuy. Tidak salah jika dia menjadi warga +62 yang terkenal santuy itu. Dafhin bangkit berdiri dari ranjang, seraya menahan s