"Akh …!"
Sorotan lampu mobil yang mendekat memantul di mata Jessica, menyilaukannya dalam ketakutan. Dengan teriakan yang menembus malam, ia hampir pasrah akan nasibnya. Jessica hanya dapat berdiri mematung, tangannya menutupi wajah, menunggu yang terburuk terjadi. Kebisingan tajam suara ban yang mengerem mendadak, menggesek aspal dengan keras, menggema di sekitar dan memecah kesunyian malam. Ketika ban mobil menghentak tanah dan deru mesin mendadak berhenti, sebuah sosok turun dari mobil dan dengan langkah cepat mendekati Jessica.
"Kamu tidak apa-apa? Apa kamu baik-baik saja?" Suara lembut seorang pria bergema di antara suara jantung Jessica yang berdebar kencang.
Dalam keadaan syok, Jessica berhenti berteriak, matanya melebar saat ia menatap wajah yang begitu dikenalnya. Tubuhnya terg
