Ken memperhatikan wajah Alea yang tertunduk lesu sejak masuk dalam ruangannya. Alea fokus mengaduk-aduk makanan miliknya, “Sepertinya kamu nggak suka makan siang sama aku?” tanya Ken. Alea terkesiap “Nggak kok. Aku senang bisa makan siang sama kamu” jawab Alea jujur. Ken meletakkan sendok dan garpunya, fokus menatap wanita di hadapannya, “Lalu apa yang kamu pikirkan sejak tadi sampai-sampai wajah kamu di tekuk seperti itu?” Tangan Alea terangkat reflek menyentuh wajahnya, “Masa sih? Perasaan aku biasa saja” “Jawab jujur, apa kamu memikirkan masalah yang kita bahas tadi pagi?” tanya Ken serius. Sejenak Alea terdiam, kemudian mengangguk lemah, “Tentu saja aku memikirkannya, Ken” Ken tersenyum tenang, ia senang Alea mau bersikap jujur padanya. “Kamu nggak usah mikirin itu lagi,