Alea tengah menekuni pekerjaannya. Ia boleh saja memiliki masalah tapi pekerjaan dan tanggung jawabnya harus tetap di selesaikan. Ponsel milik Alea berdering tanda pesan masuk dan ternyata dari Ken. Ken : Sayang, nanti makan siang di ruanganku. Aku sudah pesan makanan untuk kita berdua. Alea tidak langsung membalas karena ia sendiri tidak tahu apakah bisa makan siang bersama Ken atau tidak. Lagi pula dengan keadaan seperti ini, harusnya ia lebih menjaga jarak dengan Ken. Namun rasa bersalah menghampirinya tak kala mengabaikan pesan tersebut. Ia segera membalasnya. Alea : Aku makan siang di kantin saja Ken. Aku juga tidak tahu apa bisa istirahat, karena pekerjaanku lumayan banyak. Ken: Makan di ruanganku atau aku akan bawa makanan ini ke ruangan kamu, Alea. Tanpa melihat wajahnya