Boleh jujur? Sekalipun dipenuhi ketakutan, Anin sangat ingin ke Singapura. Tiga bulan berlalu harapan Anin tetap sama yaitu bertemu lagi dengan Lukas. Jika bukan raganya, bolehkah batu nisannya saja? Tidak ada kabar lain tentang Lukas sejak seminggu setelah kecelakaan itu. Semua berita menghilang begitu saja, terakhir hanya pesan singkat berisi artikel yang entah dikirim oleh siapa. Peluncuran Haninka Resort tampaknya tertunda, padahal itu adalah salah satu mimpi Lukas. Anin kehilangan kontak dengan semua orang yang berhubungan dengan Lukas, kecuali Adryan. “Are you okay?” Anin menatap Adit dengan wajah penuh kekhawatiran. Air matanya jatuh saat mengingat Lukas. Pengumuman untuk mengencangkan sabuk pengaman telah berkumandang, menandakan pesawat segera mendarat. “Siapa dia, yang kamu pi

