Lukas menatap jengah wanita yang berjalan dengan berlenggak-lenggok mendekat ke arahnya. “Saya permisi—” “Kamu tetap di sini, Ben,” titah Lukas. Ben mengangguk paham dan sedikit mundur memberi wanita itu ruang. Wanita yang kini berdiri di samping ranjang Lukas tersenyum hangat. “Senang kamu pulih secepat ini. Aku baru menyelesaikan studi-ku dan pameran beberapa bulan belakangan. Maaf baru bisa menjenguk kamu,” kata Zaskia. Ya, tidak salah. Wanita yang kini berada di ruangan bersama Lukas dan Ben adalah Zaskia—wanita yang dulu sempat dijodohkan dengan Lukas. Lukas menatapnya dengan sinis. Pertemuan mereka kali ini terasa begitu kontras jika dibandingkan dengan pertemuannya dengan Anin. Anin jelas merindukannya, terlihat dari ekspresi syukur yang terpancar dari wajahnya. Sementara itu,

