Lukas menutup matanya, menghela napas dalam. Saat ia membukanya lagi, hanya ada kehampaan yang menemani. Kenapa semua ini begitu nyata? Pikirnya. Padahal dia yakin bahwa apa yang terjadi tadi hanyalah mimpi. Benar hanya mimpi ‘kan? Karena Anin tidak mungkin meninggalkannya. Mereka saling mencintai. Bagaimana hidupnya setelah ini tanpa Anin? Lukas kembali memejamkan matanya. Tidak, ini nyata. Anin bener-benar pergi meninggalkannya. Seketika pikiran Lukas melayang ke masa lalu, ke saat Anin meninggalkannya karena campur tangan papinya. Setelah kecelakaan hari itu, saat Anin sadar, seolah ada kekuatan baru dalam dirinya—keberanian untuk memilih. Tapi kenapa sekarang semua ini terulang lagi? Lukas membenci perpisahan seperti ini. Bukan begini seharusnya. Dan kini, ia sadar, alasan Anin mas

