“Aku nggak nyangka, Mr. Lukas yang biasanya arogan ternyata bisa se-bucin itu,” celetuk salah satu rekan Anin. “Iya, iya, gimana tadi katanya? ‘Saya yang lebih dulu jatuh cinta’—uwu banget, emeshh!” sahut yang lain sambil menirukan gaya bicara Lukas. “Ciee Anin …,” godanya sambil terkekeh. Anin yang sedang menikmati makan siangnya hanya menggeleng pelan. Sejak tadi rekan-rekan satu timnya tak berhenti membicarakan Lukas—dari penampilan fisiknya, sikap manisnya, sampai yang terang-terangan bilang pengen tukar posisi sama Anin. “Oh, tidak bisaaaa,” jawab Anin membuat wajah mereka lesu. Setelah makan siang, Lukas akhirnya muncul di kantor. Pagi tadi ia hanya terlihat saat ikut rapat dengan tim IT. Tak lama melihat lelaki itu memasuki lobi, Anin mendapat pesan singkat dari kekasihnya, memi

