“Maaf Zaskia, Om tidak bisa memaksakan hati Lukas. Kamu tahu sendiri, dia bahkan sanggup mencari investor lain untuk tidak terlibat dalam pernikahan bisnis itu.” Zaskia tersenyum sinis, mengingat kalimat Mahesa waktu itu. “Lelaki tua bangka itu sepertinya tidak lagi memihak padaku,” gumamnya pada diri sendiri. “Kita lihat saja nanti.” Dengan langkah penuh percaya diri, Zaskia terus berjalan mendekati seorang pria yang tengah tersenyum sendu, matanya terpaku pada sosok wanita yang perlahan menjauh darinya. “Menarik sekali,” ucap Zaskia, mempercepat langkahnya, memangkas jarak di antara mereka. “Adit.” *** Adit mengeratkan rahangnya saat mendengar cerita Zaskia. Mereka akhirnya duduk bersama di sebuah kafe dan Zaskia mengungkapkan semuanya. Dia mengaku sebagai tunangan Lukas dan akan

