Safina masih menatap testpack garis dua itu dengan sorot mata tak percaya. Sejak pertama kali disentuh sang suami kemudian perlahan dia mau menerima Iqbal terus menerus mengajaknya memadu kasih, perempuan itu berharap bisa segara hamil.
Semakin hari dia pun semakin berharap, apalagi melihat saudara perempuannya bisa hamil dalam di awal usia pernikahan. Safina tetap sabar berusaha dan Iqbal selalu menguatkannya agar terus percaya pada pria itu jika dia tidak akan pernah meninggalkannya apa pun yang terjadi.
Belum tuntutan sang mama mertua yang ingin Safina segera hamil sedikit menambah beban baginya. Perempuan itu terus berpikir apa yang salah pada dirinya sampai belum juga dikaruniai seorang anak. Apa dia melakukan kesalahan besar sampai Allah membuatnya harus belajar lebih sabar dalam m
