75 | Percik Emosi

1810 Kata

Jaya diam, bibirnya dibekap Rea. Saat sudah masuk kamar, saat Jaya hendak memagut, Rea segesit itu menghalau. Ah, ya, dua tangan Jaya bertengger di pinggang Rea. Dapat dia rasakan perubahan lekuk di sana. Mungkin pengaruh kehamilan. Rea bersandar pada pintu yang baru saja ditutup beberapa saat lalu. Agak mendongak agar bisa bersitatap mata ke mata dengan Jayakarsa. "Nggak ada cium," bisik Rea. Menurunkan tangannya. Oh, tidak mujarab. Semua yang Rea lakukan dan ucapkan tadi percuma. Sekarang bibirnya sudah terkulum oleh bibir suami. Auto ada bunyi brak-brik-bruk di pintu. Grasak-grusuk sepersekian waktu. Ciuman itu lalu terlepas. Selalu berakhiran dengan decapan. "I can't." Bisikan Jaya itu .... "I'm addicted to you." Dengan vokal rendah dan parau, sorot mata sensual, juga usapan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN