SEMBILAN BELAS

1761 Kata

“Gusti Pangeran Urang! Niel! Apa yang kamu lakuin ke calon mantu orang?!” Berang Amel melihat tindakan m***m putranya. Ia sengaja menekankan kalimat jika Zeusyu sudah tak memiliki hubungan istimewa dengan mereka. Niel kontan melepaskan tautan bibirnya. Ia membiarkan Zeusyu bangkit lalu memasang tampang tak berdosa. Anak itu sangat yakin jika dibalik punggungnya, sang mama pasti seperti korban kebakaran jenggot. Berbeda dengan Niel yang bersikap biasa-biasa saja, keponakannya justru berpamit untuk undur diri. Ia tak lagi sanggup melihat gadis yang dirinya sukai berada disekitar pamannya. “Oma.. Raksa ke atas dulu.” “Aca, maafin Om kamu ya. Kamu boleh kutuk dia,” Amel meringis. Ia tahu jika cucunya tengah mengalami momen patah hati terberat. Laki-Laki mana coba yang akan menerima cem-

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN