Malam itu mansion De Luca terasa tenang sampai suara ketukan keras di pintu depan membuat para pengawal terkejut. Matteo buru-buru memeriksa, lalu kembali melapor cepat pada Alvaro yang baru saja selesai melihat kondisi Leon. “Tuan, di depan ada Ellise. Dia sendirian dan menangis,” kata Matteo. Alvaro mendesah berat, rahangnya mengeras. “Bawa dia masuk. Tapi jangan biarkan Arielle tahu dulu.” Namun langkah Arielle sudah terdengar dari ujung koridor. Ia mendekat dengan tatapan tegas. “Tidak ada rahasia di rumah ini. Kalau dia datang, aku ingin tahu alasannya.” "Arielle, kau..." Alvaro menahan napas. "Ayo kita temui dia, kenapa malah mau merahasiakan?" "Bukan begitu maksudku," geleng Alvaro. "Baik, kalau bukan begitu, aku mau kita temui bersama." Alvaro menghembuskan napas berat.