⚠️Peluru Yang Bersarang⚠️

1403 Kata

Hujan turun sejak sore. Di mansion, aroma sup hangat menyapu dapur, namun Arielle tidak benar-benar lapar. Ia duduk di kursi tinggi dekat jendela, memegang cangkir teh yang mulai dingin. Halaman basah memantulkan lampu taman. Tenang di luar, tetapi dadanya seperti menunggu sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. Ia menghirup pelan, menatap gerimis yang jatuh rapi, lalu menghembuskan napas yang berat. Ponsel di atas meja bergetar. Nama Matteo muncul. Arielle mengangkatnya. “Nyonya,” suara Matteo terdengar menahan napas. “Kami diserang saat pertemuan singkat di dermaga kecil distrik barat. Tuan Alvaro tertembak.” Cangkir di tangan Arielle pecah saat jatuh ke lantai. Suaranya nyaring lalu disapu hujan di balik kaca. “Di mana dia.” “Masih di lokasi. Tim medis dalam perjalanan. Keadaan tidak s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN