⚠️Gairah, Klan, dan Kebangkitan yang Mengusik⚠️

1412 Kata

Begitu Alvaro kembali masuk ke kamar, suasana langsung terasa hening. Hanya suara napas halus Arielle yang terdengar, perempuan itu tertidur dengan tubuh setengah terbalut selimut, wajahnya terlihat begitu damai seolah tak pernah mengalami apa pun yang buruk sepanjang hidupnya. Padahal, Alvaro tahu, kenyataannya jauh dari itu. Ia mendekat perlahan, lalu membungkuk untuk mengecup kening Arielle. Ciuman yang ringan namun dalam, seperti janji yang diulang tanpa suara. Setelahnya, ia memeluk tubuh istrinya dari belakang, menarik perempuan itu ke dalam dekapannya. Hening yang menyelimuti kamar itu seolah menjadi ruang bagi pikirannya untuk mengembara. Bayangan masa lalu kembali hadir. Pertemuan pertama mereka, mata tajam Arielle yang tetap berdiri tegak walau dikepung rasa takut, dan sikapnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN