Seminggu kemudian, ketika suaminya tidak ada di rumah, Tini mminta Sandy untuk kembali melakukan pemijatan terapi. Kali ini dia ingin dipijat secara bebas di kasur lantai bukan pada ranjang pijat seperti biasanya saat dipijat oleh saminya. Entah mengapa Tini kali ini merasakan suatu ketegangan. Ketegangan yang sama dirasakannya pada saat pertama kali dipijat Sandy. Hanya ketegangannya kali ini berbeda bentuk, dan itu hanya Tini sendiri yang mengetahuinya. Ketagangan yang dia rasakan menganggunya sudah seminggu ini. Sandy mulai memijat dan sentuhan pertamanya sudah membuat Tini harus memejamkan matanya. Sentuhan jari-jari tangan Sandy dipermukaan kulit punggungnya yang putih dan mulus itu, kembali membangkitkan desiran-desiran aneh dalam diri Tini. Desiran-desiran yang membuat jalan napa