Sejak peristiwa pertama itu, hari-hari selanjutnya Sandy dan kakak iparnya laksana pasangan suami istri. Hampir setiap hari mereka melakukan persetubuhan di gubug sawah. Mereka bahkan memperbaiki gubugnya agar tidak lagi bisa dilihat orang dari luar. Mereka benar-benar menjadikan gubug itu sebagai kamar pengantinnya. Tati mulai sangat perhatian pada Sandy, bukan lagi menganggap sebagai adik ipar, tapi suami simpanannya. Tati sudah benar-benar lupa dengan segala kesedihan dan kekecewaannya oleh suaminya. Dia bahkan lebih peduli memenuhi segala kebutuhan Sandy dibanding kebutuhan tiga anaknya. Tati benar-benar menemukan kepuasan lahir batin bersama adik iparnya yang selama ini dia idam-idamkan. Sandy pun demikian. Dia bukan hanya ketagihan namun sudah menjadi kebutuhan. Sehari saja tidak