Kehidupan terus berjalan sebagaimana mestinya. Secara keseluruhan nyaris tak ada perubahan yang berarti. Teh Tarsih masih bersemangat menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri sekaligus pengawas lapangan untuk bidang usaha yang dijalankan Kang Lukman, terutama bidang perkolaman, persawahan dan perkebunan. “Ndri, perasaan saya, Bu Haji sekarang berubah. Lebih santun dan lebih manis.” Bang Roni menangkap perubahan sikap majikannya. “Hehehe, ya bersyukur aja, Bang. Kan jadinya semua yang kerja enjoy. Apa memang Abang lebih suka dia marah-marah tiap hari?” jawabku sekaligus bertanya. “Sudah kena batunya kali, ya hehehe.” Bang Roni sedikit mencibir, aku yakin dia sudah bisa menebak apa yang terjadi dalam keluarga Kang Lukman. “Husssst! Bukan kena batunya, tapi udah insyaf. Udah ya, Ba