Harapanku seketika melambung ke awang-awang. Seperti yang sudah aku duga, Uday memang akan sangat bisa diandalkan. Mudah-mudahan saja ini bener-bener ada lowongan pekerjaan. Berharap bisa bekerja di perusahaan besar tempat ayahnya bekerja. Walau tidak mungkin bisa mendapat pinjaman uang secara instan, namun setidaknya aku akan memiliki pegangan untuk masa depan. Setelah mandi dan berdandan dengan pakaian yang layak buat tampil, aku pun segera berangkat ke rumah Uday. Beruntung sekali ada seorang teman yang memiliki motor dan bersedia mengantar, tanpa meminta dibelikan bensin. Sejujurnya saat ini aku memang sedang sangat berhemat. Bayangan Lia dan janin yang masih dalam kandungannya semakin membuatku bersemangat. Saat ini mereka dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Walau secara sembu